Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis hal blog ini

Friday, October 10, 2014

Finlandia dan Sistem Pendidikannya yang terbaik di Dunia

Anda ingin tahu dimana terdapat pendidikan terbaik di dunia? Bukannya di Harvard, bukan Amerika, juga bukan Inggris, apalagi Indonesia, - melainkan di Finlandia, negeri yang paling tidak korup di muka bumi ini.
Finlandia tak cuma jagoan mendidik anak-anak "normal," tapi juga unggul dalam pendidikan bagi anak-anak yang lemah mental. Dunia menyimpulkan bahwa Finlandia berhasil membuat seluruh anak didiknya cerdas - tak peduli yang normal atau yang lemah mental.
Berdasar survei PISA, yang dilakukan oleh OECD tahun 2003, Finlandia mengalahkan 40 negara lain di dunia. Tes komprehensif dilakukan melalui pengukuran kemampuan mathematik, membaca, sains, dan problem solving (pemecahan masalah) yang nantinya ditujukan untuk peningkatan kualitas sistem pendidikan.
Gambar 1. Peta Negara Finlandia


Di Finlandia, seseorang yang ingin menjadi guru sangat lebih ketat saringannya daripada melamar ke sekolah Fakultas Hukum atau Kedokteran. Guru juga diberi kebebasan dalam kurikulum, text-book, hingga metode pengajaran dan evaluasi.

Amerika Serikat sendiri berada jauh dibawah level Finlandia, tepatnya di urutan ke-17. Lalu, dimana daya tariknya sistem pendidikan di Finlandia dengan negara-negara lainnya khususnya Indonesia? Jawabannya adalah di kemandirian siswa dan gurunya.

Di Finlandia kemandirian dalam mengikuti proses belajar mengajar itu tidak hanya dinikmati oleh guru-gurunya yang begitu dihormati, tetapi juga ditularkan kepada para pelajar melalui berbagai kesempatan-kesempatan penting.

Salah satunya dimana setiap pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujiannya untuk mata pelajaran yang menurutnya sudah dia kuasai.

Sistem inilah yang dipertahankan oleh Finlandia hingga akhirnya berhasil mengantarkan negara ini berada pada posisi puncak sebagai negara yang paling berhasil mengelola pendidikan nasionalnya.

Begitu juga  dalam hal evaluasi belajar, angka ketidak lulusan secara nasional tidak pernah melebihi 2 persen pertahunnya. Finlandia juga tidak mengenal istilah ujian semester apalagi ujian nasional seperti di Indonesia.

Evaluasi belajar secara nasional dilakukan tanpa ada intervensi pemerintah sekali pun. Karena setiap sekolah bahkan guru berkuasa penuh untuk menyusun kurikulumnya sendiri.

Jadi jangan pernah berhayal bahwa guru-guru di Finlandia disibukkan untuk mengejar terget-target tertentu karena di negeri ini guru selalu menyesuaikan bahan ajarnya dengan kebutuhan setiap pelajar.

Jadi, di Finlandia siapa pun presidennya dan menteri pendidikannya tidak akan berpengaruh signifikan terhadap masa depan pendidikan. Karena fungsi pemerintah dalam memajukan sektor pendidikan adalah dukungan finansial dan legalitas.

Di Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran.
Hal ini terbalik keadaannya dengan di Indonesia, calon siswa institusi pendidikan (dulu IKIP, sekarang Universitas Negeri) adalah siswa lulusan kelas dua. Akibatnya, calon guru juga kelas dua dan kelas tiga. Jangan ditanya lagi kualitas dosen pengajar bidang kependidikan, Ini semua akibat berantai dari calon siswa yang masuk ke sekolah Pendidikan, walaupun satu, dua ada yang berkualitas baik.

Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK.
Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.

Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Adanya terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan, dan mengakibatkan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan. Kelompok siswa yang lambat mendapat dukungan intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses.

Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.

Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya.

Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.

Beberapa hal yang mungkin bisa ditiru, dari sistem pendidikan yang ada di Finladia, diantaranya :
  1. Anak Finlandia tidak memulai sekolah sampai usia mereka 7 Thn.  Bandingkan dengan para orangtua di Indonesia justru bangga anaknya sekolah pada usia dibawah usia 7 tahun. Bahkan dengan beban pembelajaran yang berat.
  2. Tidak di bebani Ujian dan PR, sampai menjelang usia mereka remaja.
  3. Anak-anak tidak diukur sama sekali selama enam tahun pertama pendidikan mereka. ( Pada sistem pendidikan kita, Murid SD sampai stress karena sering ditakuti Pihak sekolah, dengan banyaknya jenis Ujian, Padahal terkadang anak sering tidak diajar )
  4. Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yang diambil ketika anak-anak berusia 16 Tahun. ( Bandingkan dengan sistem ujian ujian di SMP dan  SMA, Ditambah UN, bukan saja membuat Lembaga pendidikan tidak jujur, Anak hanya dihargai Otaknya saja, Minus bakat dan Minat,)
  5. Tidak ada Kelas Unggulan, semua kemampuan berada pada kelas yang sama. Dan terbukti akhirnya RSBI /RSI di indonesia oleh MK dicabut keberadaanya, karena akan tercipta kasta kasta baru dalam dunia pendidikan.
  6. Finlandia menghabiskan sekitar 30 persen lebih untuk biaya pendidikan  per siswa mengungguli  Amerika Serikat. 
  7. 30 persen anak-anak menerima bantuan tambahan selama sembilan tahun pertama mereka sekolah.
  8. Kelas sains maksimal 16 siswa sehingga mereka dapat melakukan eksperimen praktis dalam setiap kelas.
  9. Siswa SD mendapatkan 75 menit dari istirahat sehari di Finlandia dibandingkan rata-rata 27 menit di Amerika Serikat.
  10. Guru hanya menghabiskan 4 jam sehari di dalam kelas, dan mengambil 2 jam seminggu untuk “pengembangan profesional.”
  11. Finlandia memiliki jumlah  guru sebanyak di  New York City, namun siswa jauh lebih sedikit. Dengan perbandingan 600.000 siswa di finlandia dengan 1,1 juta di NYC.


Sedikit tentang negara Finlandia:

1.Negara

Republik Finlandia (b. Finlandia: Suomen tasavalta, b. Swedia: Republiken Finland) adalah sebuah negara Skandinavia yang juga termasuk negara Nordik. Karena terletak di Eropa Utara, Finlandia menjadi anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia, Norwegia, dan Rusia sedangkan batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandiadi selatan, dan Teluk Bothnia di barat.

Ibukota negara penghasil telepon genggam Nokia dan negeri kelahiran Angry Birds ini adalah Helsinki. Penduduknya sebesar lima juta jiwa mendiami lebih dari 330.000 km² sehingga negara ini terdapat dalam urutan ke-162 dalam kepadatan penduduk di dunia.

2. Produk Unggulan yang di ekspor ke Indonesia.


Sumber:

3.Nokia Produk Unggulan Finlandia.

Dalam industri alat komunikasi baik di tanah air maupun diluar negeri, handphone Nokia sudah menjadi semacam ikon yang sudah akrab di telinga siapapun. Sebagai salah satu vendor paling ternama di dunia, tak banyak yang tau bahwa nama Nokia sendiri sebenarnya adalah nama sebuah komunitas yang ada di sekitar sungai Emakoski, tepatnya di wilayah negara Finlandia bagian selatan. Percobaan awal hingga menemukan banyak handphone dengan kualitas unggul telah memakan waktu lebih dari 15 tahun.

Setelah menelurkan berbagai produk hp berkualitas hasil sentuhan tangan dingin tim ahli yang berbakat, brand ini pun berhasil dinobatkan sebagai salah satu brand yang paling rajin mengeluarkan seri terbarunya. Bahkan jangan heran jika kemudian ada yang menyebutnya sebagai “gadget sejuta umat”.

Pabrik Nokia di tutup dan diambil alih Microsoft
Tetapi Microsoft Mengkhianati Negara Finlandia

Rupanya pengumuman Satya Nadella untuk menjadikan unit bisnis perangkat keras Nokia menjadi 100% Microsoft dan juga pengumuman memecat sekitar 18.000 karyawan yang merupakan efek penggabungan Nokia menjadi satu Microsoft menuai banyak protes dan kritik. Salah satunya adalah dari rakyat Finlandia.  Mereka merasa bahwa Microsoft mengkhianati negara Finlandia yang merupakan asal pabrik ponsel legendaris Nokia.

Setelah Nokia dibeli oleh Microsoft dengan harga yang cukup fantastis karena hampir saja bangkrut, Microsoft berencana menyatukan unit bisnis tersebut dibawah Microsoft dan hal tersebut secara otomatis akan dibutuhkan banyak sekali pengurangan tenaga kerja karena Microsoft menginginkan pekerja mereka yang menjalankan unit bisnis tersebut. Langkah ini langsung dikritik oleh salah satu pejabat Finlandia yang merupakanMenteri Keuangan negara tersebut.

Antti Rinne, sang mentri dengan sangat terbuka berkata bahwa Microsoft mengkhianati negara Finlandia dengan tidak memenuhi janjinya kepada Finlandia pada saat perjanjian jual beli ditanda-tangani antara Nokia dan Microsoft. Protes ini diduga terjadi karena adanya sekitar 1000 pekerja Finlandia yang masuk dalam daftar 18.000 pekerja yang akan dipecat dari Microsoft selama 6 bulan kedepan.


Nokia diambil alih oleh Microsoft, tetapi produk Nokia Microsof: Nokia Lumia, dianggap gagal 

Pemecatan ini tidak saja akan membuat para pekerja tersebut menganggur karena tidak punya pekerjaan, namun sedikit banyak juga akan mempengaruhi keadaan ekonomi Finlandia yang dulunya sangat kuat karena adanya pabrok Nokia. Menteri Keuangan Negara Finlandia tersebut menuntut dan menagih janji Microsoft yang akan berkomitmen kepada Finlandia.

Sang menteri menuntut bahwa karyawan yang diberhentikan agar dibantu sehingga bisa mendapatkan pekerjaan baru, seperti yang dulu dilakukan Nokia pada pekerja yang dipecatnya. Sang menteri juga berkata bahwa dulu Microsoft berjanji akan membangung data center di Finlandia yang rencananya akan diisi oleh para karyawan yang dipecat oleh Microsoft. Memang keputusan Microsoft ini sangat sulit mengingat mereka sudah kebanyakan pegawai.

Dengan perumahan 18.000 karyawan maka Microsoft mengaku mampu menghemat beberapa ratus juta dolar selama enam bulan. Mereka menyatakan bahwa 18.000 karyawan tersebut memang kurang diperlukan dalam proses produksi di Microsoft dan sebagian besar dari mereka memang pegawai Nokia dari divisi yang dibeli oleh Microsoft.

Keputusan yang kontroversial ini menyusul keputusan Microsoft yang akan menghentikan produksi smartphone Nokia X series yang berbasis Android menjadi smartphone yang berbasis Windows Phone. Dengan kata lain, Nokia X, Nokia X+, Nokia XL, dan Nokia X2 yang belum sempat diedarkan akan dimatikan dan tidak akan diproduksi lagi, namun demikian, Microsoft tetap akan menjual perangkat-perangkat tersebut dan tetap akan memberikan dukungan sampai dengan 18 bulan kedepan. Jadi bagi Anda yang hendak membeli smartphone Nokia, sebaiknya pertimbangkan kembali, karena ponsel yang akan Anda beli tidak akan diproduksi lagi selamanya.

Sumber : 


No comments: