Front Perjuangan Rakyat (FPR) Kalbar menggelar aksi
solidaritas di bundaran untan, Selasa (21/4/2015).
Dalam aksinya FPR Menyerukan kepada seluruh rakyat
Indonesia, khususnya di Kalbar, bahwa jangan ter-ilusi kepada Jokowi-JK, FPR
menilai Jokowi-JK sebagai kacung barunya imperialis.
FPR menyatakan sikap agar pemerintah mengembalikan hakekat
Konferensi Asia Afrika (KAA) serta menolak neo-kolonislisme dan imperialisme AS
seperti pada tahun 1955, laksanakan land reform sejati untuk rakyat,
nasionalismekan perusahaan-perusahaan asing, hentikan investasi asing yang
sangat tidak menguntungkan rakyat, hapuskan UUPT yang menyebabkan
komersialisasi liberalisasi dan privatisasi di dunia pendidikan.
Selain itu, FPR menuntut agar kurikulum 2013 dihapus karena
tidak sesuai dengan keadaan di Indonesia.
Humas FPR, Ari mengatakan, dalam aksi solidaritas ini,
menyampaikan penolakan terhadap tindakan refresifitas (tekanan) terhadap massa aksi yang
menyampaikan aspirasinya.
"Kami atas nama FPR menolak tindakan kriminalisasi
terhadap rakyat pada umumnya, berikan lapangan pekerjaan yang layak kepada
rakyat dan kalangan pemuda yang menjadi pengangguran, bukan sebagai buruh di
dalam perusahaan, tapi membuat industri nasional, serta bebaskan biaya
kesehatan bagi yang tidak mampu," katanya.
Sumber:http://pontianak.tribunnews.com/2015/04/21/fpr-kalbar-tuntut-agar-kurikulum-2013-dihapus
No comments:
Post a Comment